Pembangunan proyek jalan Tol Puncak tinggal menunggu restu Presiden terpilih Prabowo Subianto. Proyek pembangunan jalan Tol Puncak dipastikan sudah ada hasil studinya, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono menjelaskan, selain merencanakan pembangunan jalan tol, pihaknya juga sebetulnya telah merumuskan opsi lain. Yakni melalui pembangunan jalan nasional lewat program Inpres Jalan Daerah (IJD).
Basuki memastikan, IJD Puncak itu telah dibicarakan bersama dengan Komisi V DPR -RI. Jalan Tol Puncak diprediksi akan terbentang sepanjang 52 km dan terbagi menjadi 5 seksi. Tol Puncak akan terkoneksi dengan tol eksisting yakni Tol Bocimi yang akan disambungkan ke Cianjur. Adapun, rencana pembangunan jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur telah disampaikan oleh mantan Kepala BPJT, dahulu. Dimana estimasi biaya awal ditaksir sebesar Rp24,37 triliun.
Dalam kajian awal, biaya investasi tersebut dibutuhkan untuk pembangunan seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp3,1 triliun. Kemudian untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp2,4 triliun. Selanjutnya, seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp8,02 triliun, untuk seksi 4 sepanjang 7,3 km. Juga membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp1,68 triliun, kemudian untuk seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp9,07 triliun. Puncak sempat trending di medsos karena macet parah saat libur panjang pekan lalu. Jalan Tol Puncak pun dianggap sebagai alternatif pemecahan kemacetan di kawasan itu.