Presiden Joko Widodo tampak geregetan ketika meminta kepala daerah untuk bekerja lebih giat dalam menurunkan angka kemiskinan. Presiden mendesak pemerintah daerah (pemda) untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang. Presiden mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di 14 provinsi masih di atas rata-rata nasional. Padahal, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.
Seperti diketahui, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020 – 2024 menetapkan target penurunan tingkat kemiskinan antara 7% hingga 6,5%, atau 18,34 juta sampai 19,75 juta penduduk pada akhir tahun 2024. Sementara itu, pada September 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin mencapai sebesar 26,36 juta orang, naik 0,20 juta orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 juta orang terhadap September 2021.
Ada beberapa penyebab yang mengerek angka kemiskinan. kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan harga BBM. Yang perlu menjadi perhatian, kenaikan angka kemiskinan ini tidak sejalan dengan pemulihan ekonomi yang tingkatnya di atas 5%.