Pemerintah berkeyakinan bahwa berbagai proyek yang saat ini dan akan dikerjakan ke depan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki prospek yang baik. Oleh karena itu pemerintah melakukan penambahan modal melalui PMN sebesar Rp1,98 triliun. Pemerintah pun memberi kesempatan bagi publik untuk bisa berpartisipasi dengan mengamanatkan Adhi Karya melakukan rights issue. Sebab bila hanya pemerintah yang melakukan penambahan modal, kepemilikan publik akan terdilusi sebesar 60%.
Seperti kita ketahui hingga September 2022, Adhi Karya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp9,1 triliun, meningkat 24% dibandingkan pendapatan September 2021 sebesar Rp7,4 triliun. Adhi Karya juga mencetak laba bersih s.d. September 2022 sebesar Rp21,0 miliar atau naik sebesar 24% dari laba bersih September 2021. Right issue Adhi Karya juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan guna mendanai proyek-proyek investasi sehingga kinerja perusahaan pasca right issue diproyeksi akan terus tumbuh.
Seperti diketahui saat ini Adhi Karya sedang melaksanakan Proyek Strategis Nasional beberapa diantaranya yaitu Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong, FPLT Kawasan Industri Medan, Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan, dan Tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami. Hal ini tentunya merupakan bentuk kontribusi nyata BUMN terhadap pembangunan negeri ini.