Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan menarik utang sebesar Rp775 triliun pada 2025. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Riko Amir mengatakan pembiayaan itu utamanya bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). “Penerbitan SBN itu sebesar Rp642,5 triliun dan penarikan pinjaman itu sebesar Rp133 triliun,” kata Riko dalam media gathering di Serang, Banten, Kamis (26/9).
Adapun pinjaman, sambungnya, berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,2 triliun dan pinjaman luar negeri Rp128,1 triliun. Riko mengatakan pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri biasanya memang naik di akhir tahun dalam periode lima tahun.
Dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, pengelolaan pembiayaan utang disebut untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengutamakan pembiayaan yang inovatif, prudent, dan sustainable.Pemerintah berdalih penarikan utang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN dengan memperhatikan keseimbangan antara biaya yang minimal dengan tingkat risiko yang dapat ditoleransi.