PPN 12 Persen, Ekonom: Perlu Disiapkan Bansos, Perlinsos, dan Subsidi untuk Kelas Menengah

Kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen, diprediksi memicu kenaikan harga barang, ditengah masih rendahnya daya beli masyarakat. Hal ini pun diperkirakan akan berdampak pada target pertumbuham ekonomi yang saat ini didominasi konsumsi masyarakat. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menerangkan, dampak dari kenaikan PPN tidak akan berdampak pada masyarakat segmen menengah ke atas, karena relatif masih memiliki keleluasaan, namun tidak untuk segmen masyarakat di luar itu.

Andry menyarankan agar pemerintah perlu membuat langkah antisipasi, terutama terhadap kelompok menengah, kelombok bawah. “Memang perlu juga disiapkan bantalan dari bansos atau perlinsos atau subsidi yang diperlebar untuk kelas menengah tadi. Jadi dampaknya sekali lagi kita melihat yang perlu kita mitigasi dampak dari kenaikan PPN 12 persen kepada yang middle to lower kelas. Terutama dari dampak kenaikan harga pangan di mana konsumsi di kelas bawah secara rasio lebih tinggi,” ujar Asmoro.

Andry menyampaikan saat ini berdasarkan hasil analisis dari Mandiri Spending Index (MSI) terlihat komposisi belanja ke supermarket, untuk makanan dan minuman, meningkat di kisaran 22 persen. Sementara tahun lalu, masih di kisaran 10 persen. Hal ini menandakan bahwa belanja masyarakat menengah saat ini lebih mengarah dan fokus memenuhi kebutuhan basic needs-nya.

Search