Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dikhawatirkan mengganggu pasokan sapi untuk qurban. Pakar peternakan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang juga menjabat sebagai Rektor dari Unsoed, Prof. Akhmad Sodiq, menyarankan masyarakat menggunakan hewan ternak lain untuk berqurban.
Jawa Timur merupakan sentra sapi potong di Indonesia. Akan tetapi, saat ini terdapat empat wilayah di Jatim yang terjangkit wabah ini, yaitu Sidoarjo, Lamongan, Gresik, dan Mojokerto. Menurut Prof. Akhmad Sodiq, di wilayah-wilayah tersebut seharusnya diberlakukan karantina, yakni sapi tidak boleh keluar. Kemudian untuk kehati-hatian, hewan ternak dari Bali, NTB, dan NTT tidak boleh melintasi wilayah tersebut untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus.
Kebijakan pemerintah yang saat ini memberlakukan pemeriksaan ternak sapi di wilayah masing-masing dan mencegah masuknya ternak dari wilayah terindikasi PMK dinilai cukup efektif, karena memulihkan wabah PMK kalau sudah menyebar pada suatu daerah perlu waktu yang panjang. Dengan adanya PMK, jika perlu mengimpor, Prof. Akhmad Sodiq menekankan agar pemerintah perlu lebih berhati-hati dengan mengecek wilayah asal sapi, apakah ada kasus PMK atau tidak.