Peternak sapi di Boyolali kembali menggelar aksi buang susu pada 6 November 2024 di Tugu Susu Tumpah, Jawa Tengah, sebagai bentuk protes atas masalah yang terus berulang dalam industri persusuan. Sebelumnya, aksi serupa terjadi pada akhir 2023 akibat penolakan massal dan pembatasan kuota oleh industri pengolahan susu (IPS). Bayu, peternak sekaligus pemilik Sapi Perah Farm, mengungkapkan kerugian hingga Rp10 miliar akibat meningkatnya impor susu dengan harga lebih murah yang memaksa produk lokal kalah bersaing. Permasalahan ini tidak hanya melibatkan hubungan bisnis antara peternak, koperasi, dan IPS, tetapi juga menuntut perhatian serius dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi dunia persusuan di Indonesia.
Aksi buang susu tahun ini berhasil menarik perhatian pemerintah dan masyarakat, memicu diskusi dengan Kementerian Pertanian dan wacana peraturan presiden (Perpres) yang dijanjikan oleh Kementerian Sekretariat Negara. Perpres ini dianggap penting untuk mengatur kewajiban penyerapan produk susu lokal oleh industri dan memberikan jaminan keamanan bagi peternak. Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan para peternak akan termotivasi untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu. “Kami berharap kehadiran pemerintah melalui regulasi ini dapat memberikan kepastian dan semangat bagi kami untuk terus menjalankan bisnis,” ujar Bayu.