Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti banyaknya rumah Perumnas yang belum terjual hingga saat ini. Hal ini terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dengan sejumlah direktur Utama BUMN, termasuk Perum Perumnas. Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menyampaikan sekitar 41 ribu unit rumah yang belum dihuni itu sudah ada sejak sebelum 2020.
Budi menyebut terdapat pembangunan perumahan dengan lokasi yang jauh dari areal permukiman warga. Persoalan lain, lanjut Budi, pembangunan perumahan terdahulu pun acapkali tidak disertai dengan dukungan akses yang memadai hingga fasilitas umum (fasum) sebagai penunjang. Tak hanya hunian tapak, Budi menyampaikan kondisi serupa terjadi pada rumah susun (rusun) di sejumlah wilayah seperti Martubung, Medan hingga Parung Panjang, Bogor.
Ke depan, Budi mengatakan Perumnas akan membangun perumahan berdasarkan pemesanan. Budi menyampaikan hal ini sejalan dengan pengembangan ekosistem perumahan nasional. “Kami membentuk ekosistem dengan Tapera, Tapera minta dibangun ini dia akan beli karena kalau ini datanya yang jelas,” kata Budi.