Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya kualitas beras dan jagung dalam menyerap cadangan pangan pemerintah (CPP). Ia menegaskan, tidak boleh ada toleransi terhadap kualitas yang buruk. “Kalau isu kualitas dalam menyerap beras dan jagung dalam negeri untuk kebutuhan cadangan pangan pemerintah (CPP). Jadi tidak boleh ada toleransi mengenai kualitas,” ucapnya usai Rapat Koordinasi Terbatas Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan Nasional serta Pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Arief menjelaskan, jika kualitas beras dan jagung jelek, maka pengelolaan cadangan pangan dianggap tidak efektif. Oleh karena itu, kualitas dari mulai penyerapan hingga distribusi ke masyarakat harus dijaga. Selama ini, penyerapan dalam negeri memang pernah mengalami kendala dalam hal kualitas. Namun, Arief mengatakan, saat ini alhamdulillah tidak ada lagi komplain terkait kualitas.
Pada 2025, cadangan beras pemerintah akan ditingkatkan menjadi 2,5 juta ton. Sementara itu, cadangan jagung ditargetkan mencapai 1-2 juta ton.