Pengamat Sebut Pangsa Pasar Kendaraan Listrik RI Kurang dari 1 Persen

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia masih kurang dari 1 persen dari jumlah penjualan secara global. Ia pun menjelaskan ada tiga faktor utama mengapa hal itu bisa terjadi. Pertama, harga pembelian awal yang sangat mahal. Kedua, kinerja kendaraan listrik yang tidak sebaik kendaraan berbasis motor bakar atau kendaraan konvensional. Ketiga adalah minimnya infrastruktur pengisian daya listrik yang cepat, khususnya untuk mobil listrik.

Febby mengingatkan pemerintah agar pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. Upaya ini pun mencakup kebijakan terintegrasi berbasis no regret policy dan pemberian insentif. Pemerintah juga perlu mengembangkan industri manufaktur baterai dan kendaraan listrik yang kompetitif. Selanjutnya, pemerintah juga harus menyediakan infrastruktur pengisian daya khususnya untuk kendaraan roda empat dan restrukturisasi sistem ketenagalistrikan dan peningkatan bauran energi terbarukan.

Menurut Fabby, selain menghemat untuk mengurangi BBM dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat penurunan emisi gas rumah kaca. Sebab, apabila bauran energi terbarukan dalam sistem kelistrikan RI tetap seperti hari ini, maka manfaat penurunan emisi gas rumah kaca tidak bisa tercapai.

Search