Pencaplokan Gaza di Depan Mata

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan rencananya menduduki Gaza sepenuhnya pada Kamis malam. Rancana ini makin mengancam warga Gaza yang hampir dua tahun menderita akibat genosida oleh Israel. Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News menjelang pertemuan Kabinet Keamanan, Netanyahu mengonfirmasi rencana pencaplokan itu.

Memperluas operasi militer di Gaza akan membahayakan nyawa banyak warga Palestina dan sekitar 20 sandera Israel yang tersisa. Tindakan itu juga akan semakin mengisolasi Israel secara internasional. Israel sejauh ini sudah menguasai sekitar tiga perempat wilayah yang hancur. Keluarga para sandera yang ditahan di Gaza khawatir eskalasi akan berdampak buruk pada kerabat mereka. Beberapa di antara mereka melakukan protes di luar pertemuan Kabinet Keamanan di Yerusalem. Mantan pejabat tinggi keamanan Israel juga menentang rencana tersebut, dan memperingatkan timbulnya banyak masalah dengan sedikit saja manfaat militer tambahan.

Kepala staf militer Israel, Letjen Eyal Zamir, memperingatkan agar tidak menduduki Gaza, dengan mengatakan hal itu akan membahayakan para sandera dan menambah tekanan pada militer setelah hampir dua tahun perang, menurut laporan media Israel. Militan pimpinan Hamas menculik 251 orang dan membunuh sekitar 1.200 orang dalam serangan 7 Oktober 2023. Sebagian besar sandera telah dibebaskan melalui gencatan senjata atau kesepakatan lainnya, namun 50 orang masih berada di Gaza, sekitar 20 di antaranya diyakini oleh Israel masih hidup.

Search