Perajin tahu tempe meminta pemerintah ikut mengatur tata niaga dalam menentukan harga kedelai. Peran pemeritah itu diperlukan lantaran saat ini terjadi kenaikan harga kedelai hingga mencapai Rp13.000 per kg. “Ini supaya kejadian naiknya harga kedelai saat ini dapat ditangani segera,” kata Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo, kepada Pro 3 RRI, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, kenaikan harga kedelai saat ini membuat perajin tahu tempe terpaksa menyiasatinya dengan menaikkan harga tempe tahu. “Kalau konsumen teriak, ya kita terpaksa mengecilkan ukurannya,” ujarnya. Menurut Sutaryo, perlunya pemerintah ikut mengatur harga kedelai dikarenajan saat ini perdagangan komoditas kedelai berkiblat pada ketentuan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, kenaikan harga kedelai tidak bisa diprediksi tergantung perkembangan di bursa komoditas Amerika. “Itu juga karena kedelai untuk tahu tempe impor, hampir 99 persen impor,” ujarnya. Lebih lanjut, ia mengatakan, masalah ini telah disampaikannya kepada Kementerian Perdagangan. Namun, sayangnya, masalah yang dialami perajin tahu tempe hanya ditamping oleh Kemendag.