Pekerja Kemanusiaan: Perang Gaza adalah Krisis Terburuk

Pekerja kemanusiaan veteran Jean-Pierre Delomier mengatakan selama beberapa dekade terakhir ia melihat semua konflik dan bencana di seluruh dunia. Namun menurutnya sejauh ini perang Gaza yang “terburuk.” Pulang setelah misi delapan hari di selatan pemukiman yang dikepung itu, deputi direktur Handicap International – Humanity & Inclusion (HI) mengatakan ia tertegun. Dikutip dari Aljazirah, Kamis (8/3/2024) Delomier mengatakan ia tidak pernah melihat kombinasi “pengeboman di populasi sangat padat penduduk dan penutupan wilayah, dan hampir sama sekali tidak ada akses untuk bantuan kemanusiaan.”

PBB memperingatkan lonjakan kelaparan dan semakin mendesak pihak berwenang Israel untuk membiarkan dan memastikan bantuan keamanan yang sangat dibutuhkan untuk dapat masuk ke Gaza. PBB mengatakan bantuan-bantuan itu sudah tersedia di dalam truk-truk yang sedang menunggu diizinkan masuk di perbatasan Mesir.

Sebelumnya dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan sementara Inggris menjajaki opsi-opsi udara dan laut untuk memasukkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza, cara yang paling efektif untuk segera meringankan penderitaan warga Palestina adalah dengan membawa bantuan melalui jalan-jalan yang ada. Ia juga menyerukan diakhirnya konflik antara organisasi-organisasi dengan tentara Israel. Sejumlah insiden dalam dua pekan terakhir membuat konvoi bantuan menjadi sasaran serangan Israel yang mengakibatkan ratusan warga Palestina tewas dan terluka. “Saya melihat antrian empat baris truk berkilo-kilo meter, semua menunggu untuk dapat masuk Gaza,” kata Delomier. “Pesawat-pesawat terbang untuk menjatuhkan beberapa palet, sementara di belakang [pagar perbatasan] ada berkilo-kilometer palet yang menunggu untuk masuk,” katanya.

Search