Kepala Divisi Riset Ekonomi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto mengatakan, tak ada hubungannya antara aksi boikot produk pro Israel dengan daya beli yang sedang lesu. Karena, bila dilihat sejauh ini berbagai indikator konsumsi masyarakat Indonesia masih menunjukkan kinerja yang solid di tengah inflasi yang terkendali dalam rentang target (2-4 persen), yaitu pada 2,56 persen. Bahkan, lanjut Suhindarto, dengan inflasi yang terkendali dalam rentang target, maka konsumen bisa terus menjaga daya belinya. Kemudian dari sisi leading indicator yang menjadi proksi atas konsumsi masyarakat, seperti indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel juga masih terpantau menunjukkan kondisi yang baik.
Hasil survei indeks kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa konsumen masih optimis, dimana nilai indeks di bulan oktober 2023 mencapai 124,3 atau di atas 100. Sementara dari sisi indeks penjualan ritel juga terpantau bahwa penjualan eceran di masyarakat masih tumbuh, dengan perkiraan pertumbuhan di bulan oktober 2023 mencapai 1,78 persen (YoY). Selain itu, kuatnya konsumsi juga dicerminkan oleh peningkatan penjualan sepeda motor, peningkatan penumpang transportasi umum. Kemudian, meningkatnya tingkat hunian kamar hotel di berbagai daerah, penyaluran kredit konsumsi yang terus tumbuh, dan lain sebagainya.