Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Prof Dr Bedjo Sujanto, mengatakan, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan tenaga pengajar dalam hal pembentukan karakter siswa didik. “Teknologi itu sebagai alat bantu, namun hal-hal yang esensial seperti pembentukan kepribadian, perilaku, sopan santun dan sebagainya tidak akan tergantikan sepenuhnya oleh teknologi, teknologi hanya mendampingi,” kata Bedjo di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Pada era digital saat ini, teknologi melaju semakin pesat dan tak terhindarkan, termasuk teknologi termutakhir AI yang dapat melampaui kemampuan manusia dalam hal pekerjaan. Namun, menurut mantan rektor UNJ itu, pembentukan karakter atau kepribadian pelajar tidak dapat dilakukan oleh teknologi AI.
Pembentukan karakter siswa didik harus diajarkan dan dilatih perlahan hingga menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan itu,Bedjo menjelaskan, akan terbentuk menjadi kepribadian. Teknologi kecerdasan buatan, kata Bedjo, tentu akan berdampak positif pada sistem pendidikan di masa yang akan datang, namun, perlu pemahaman yang mendalam baik bagi siswa maupun tenaga pengajar agar dampak negatif teknologi dapat diatasi.