Negara Pemilik Dana Abadi Pariwisata yang Mau Ditiru Indonesia

Dana abadi pariwisata menuai kontroversi, terlebih baru-baru ini Pemerintah Indonesia berencana memungut iuran tourism fund dan memasukkannya ke dalam komponen harga tiket pesawat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenarkan rencana itu. Ia tak menampik memang akan ada rapat koordinasi membahas tourism fund yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam waktu dekat.

Sandi menegaskan konsep tourism fund yang dibuat pemerintah berbentuk dana abadi. Kucuran awal diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembahasan dana abadi pariwisata ini sudah intensif setidaknya sejak 2023 lalu. Bahkan, dibicarakan langsung bersama Presiden Joko Widodo. “Dana ini akan digunakan untuk menggerakkan event-event lokal hingga internasional, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah wisatawan sehingga mampu membawa dampak penciptaan lapangan kerja yang lebih luas lagi,” tambahnya.

Dalam proses pembahasan ITF, ada sejumlah negara yang disinggung Sandi, antara lain Singapura dan Arab Saudi. Mengutip Channel News Asia (CNA), Singapura punya Tourism Development Fund yang eksis sejak 2005 lalu. Dana abadi ini hadir untuk meningkatkan penerimaan pariwisata Negeri Singa hingga mengerek lapangan pekerjaan. Sementara itu Arab Saudi menginisiasi dana abadi pariwisata sejak 2020 silam. Pemerintah Arab disebut menggelontorkan sekitar US$4 miliar atau setara Rp64,96 triliun (asumsi kurs Rp16.242 per dolar AS) sebagai dana awal.

Search