Sayap militer dari gerakan Hamas, Brigade al-Qassam, mungkin dibubarkan ketika negara Palestina telah dibentuk. Sebagai gantinya para pejuang dari kelompok penguasa Gaza itu bakal bergabung dengan Tentara Nasional Palestina. Hal itu diungkapkan Kepala Hubungan Internasional di Biro Politik Hamas, Basem Naim yang menilai Palestina merdeka itu haruslah memiliki pemerintahan di Yerusalem Timur. Syarat itu sudah tidak bisa ditawar lagi.
Dikenal sebagai sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam didirikan pada 1991. Pembentukannya kala itu merupakan reaksi atas Perjanjian Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Perjanjian tersebut dinilai Hamas sebagai bentuk ketundukan kepada zionis. Sertai juga melemahkan perjuangan rakyat Palestina.
Sejak itu, Brigade al-Qassam sering disebut tameng hidup dalam setiap peperangan rakyat Palestina melawan zionis, terutama di Jalur Gaza. Oleh sebagian kalangan Barat, terutama AS dan sekutunya, Hamas beserta pasukan tempurnya yang gagah berani itu dicap ‘teroris’ lantaran kerap membuat repot Israel. Brigade al-Qassam memiliki nama lengkap The Izz ad-Din al-Qassam Brigades. Pada awal Intifada II, pasukan tersebut menjadi motor serangan Hamas atas kesewenang-wenangan Israel di Palestina.