Pakar pendidikan dari Universitas Ibn Khaldun, Bogor, Dr. Rahmatul Husni, menyoroti masa depan Kurikulum Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, menjelang transisi jabatan menteri yang akan datang. Menurutnya, keberlanjutan program ini sangat penting untuk menjaga kesinambungan sistem pendidikan. Rahmatul berharap kurikulum tersebut dapat diteruskan dan dikembangkan di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti, yang akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Rahmatul menekankan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar merupakan inovasi besar dalam pendidikan, tetapi ia mempertanyakan apakah kurikulum ini benar-benar memberikan kebebasan bagi siswa atau hanya menjadi slogan semata. Ia juga mencatat banyak pendidik yang merasa kebingungan dengan implementasi kurikulum ini, sehingga dibutuhkan panduan yang lebih jelas agar bisa diterapkan dengan baik di lapangan. Menurutnya, kebijakan yang baik harus terus dijalankan tanpa tergantung pada siapa yang memegang jabatan, dengan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan manfaatnya bagi siswa dan guru. Selain itu, Rahmatul menekankan pentingnya integrasi teknologi dengan pendidikan yang beradab, untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana. Teknologi, menurutnya, harus digunakan sebagai alat untuk mendukung pengembangan moral dan karakter, bukan sebagai tujuan akhir. Ia berharap kepemimpinan baru di Kementerian Pendidikan dapat membawa perubahan positif, yang tidak hanya berfokus pada angka dan teknologi, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan kebijaksanaan dalam pendidikan.