Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pihaknya mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menambah waktu libur lebaran Iduladha lewat mekanisme cuti bersama 28 dan 30 Juni 2023. Menurut Haedar, kebijakan Presiden Jokowi tersebut bermakna bahwa perbedaan justru diwadahi dan diapresiasi negara.
Menurut dia, bukan hanya Muhammadiyah yang merayakan Idul Adha pada 28 Juni, akan tetapi banyak komponen umat Islam lain yang merayakan pada tanggal yang sama. Meski demikian, Haedar mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah serta masyarakat secara umum untuk meningkatkan toleransi dengan saling menghormati perbedaan yang ada. “Kita harus saling toleransi. Ada imbauan dari Muhammadiyah bagi warga masyarakat yang memang komunitasnya di situ banyak yang tanggal 28 agar menyembelih dengan baik tidak ada masalah, tapi kita hormati yang menyembelih hari besoknya atau besoknya lagi, sampai hari tasyrik,” kata dia.