Indonesia Battery Corporation (IBC), Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Baterai, memperhitungkan bahwa Indonesia bisa memangkas impor BBM hingga 23 juta barel bila penggunaan kendaraan listrik marak digunakan pada 2035 mendatang. Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengungkapkan bahwa perkiraan penurunan impor BBM 23 juta barel tersebut dengan asumsi sebanyak 10 juta barel BBM bisa berkurang dari pengalihan mobil konvensional ke mobil listrik dan sebanyak 13 juta barel BBM berkurang dari pemakaian motor listrik dari motor konvensional.
Selain itu, dia mengatakan sisi emisi karbon juga bisa berkurang dari penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Toto menyebut, penggunaan EV di Indonesia pada 2035 mendatang bisa mengurangi emisi karbon hingga 8%.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto sempat mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali kali menyampaikan bahwa pemerintah tidak melihat program hilirisasi sebagai project by project, melainkan sebagai sebuah program bersama untuk menciptakan ekosistem mobil listrik mulai dari pengolahan nikel, aluminium, tembaga dan seterusnya.