Meski Inflasi Melandai, Harga Bahan Pokok Tetap Tinggi

Data inflasi Mei 2023 yang mengalami penurunan tak sepenuhnya menggembirakan. Ada hal yang harus diwaspadai, yaitu tetap tingginya laju inflasi harga kebutuhan pokok. Penurunan laju inflasi bulanan disebabkan deflasi pada kelompok transportasi sebesar 0,56 persen serta deflasi kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,46 persen. Sementara, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi, bahkan menjadi yang tertinggi dengan laju inflasi sebesar 0,48 persen dan andil 0,13 persen secara bulanan.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, masih tingginya harga bahan pokok memang menjadi salah satu hal yang harus dicermati dari data inflasi Mei. Secara tahunan, kata Bhima, inflasi makanan, minuman, dan tembakau cukup tinggi, yaitu sebesar 4,27 persen (year on year/yoy/). “Idealnya, setelah Lebaran terjadi normalisasi pada harga pangan. Faktanya, harga telur ayam dan daging ayam di sebagian besar daerah masih bergejolak,” kata Bhima.

Menurut Bhima, data inflasi Mei juga menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih tertekan. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya inflasi inti secara bulanan sebesar 0,04 persen. “Kalau dilihat konsumen menengah ke atas masih banyak yang tahan belanja, mungkin mereka melihat situasi ekonomi global yang penuh dinamika jadi pertimbangan. Pemilu juga bisa memiliki side effect ke psikologis konsumen kelompok atas sehingga mereka wait and see,” katanya.

Search