Komitmen pemberantasan premanisme oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) di kawasan industri telah ditegaskan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan menekankan bahwa kehadiran negara harus ditunjukkan secara nyata. Gangguan yang dilakukan oleh ormas terhadap iklim investasi disebut telah menghambat penciptaan kondisi usaha yang kondusif. Premanisme di kawasan industri dinilai sebagai ancaman serius yang tidak boleh dibiarkan, karena berdampak pada kepercayaan investor. Selain itu, penanganan gangguan ini disebut telah menjadi perhatian lintas kementerian, termasuk melalui koordinasi antara pemerintah pusat dan aparat daerah. Pemerintah diminta untuk memberikan sinyal tegas bahwa tindakan intimidatif terhadap pelaku industri tidak akan ditoleransi.
Aduan dari investor mengenai gangguan ormas juga telah diterima oleh Kementerian Investasi/BKPM, dan langsung ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan kepolisian hingga tingkat lokal. Salah satu kasus terkini terjadi pada proyek pembangunan pabrik mobil listrik PT Build Your Dream (BYD) di Subang, Jawa Barat, yang dikabarkan sempat terganggu oleh aktivitas ormas. Pemerintah pun diingatkan agar memberikan perlindungan maksimal terhadap proyek-proyek strategis seperti BYD, yang dipandang penting bagi percepatan industrialisasi nasional. Jika didukung secara optimal, pembangunan pabrik BYD ditargetkan menjadi yang tercepat di Asia Tenggara dengan kapasitas awal 150.000 unit per tahun dan potensi penyerapan tenaga kerja yang besar.