Bencana kelaparan kembali mendera wilayah Papua Pegunungan. Kali ini, sedikitnya 7.500 warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terancam jiwanya. Enam di antara mereka, salah satunya seorang bayi, telah meninggal akibat kekurangan pangan tersebut.
Ini bukan bencana kelaparan pertama di Papua. Pada 1982, ratusan meninggal di Jayawijaya. Pada 1984 dan 1986, kalaparan kembali berulang dengan jumlah kematian yang juga tak sedikit. Selain pada 2023 ini, bencana terkini terjadi pada 2022, saat empat orang di Lanny Jaya meninggal akibat kelaparan.
Bahkan pada masa-masa tak rawan, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Papua juga tak menggembirakan. Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan atau Prevalence of Undernourishment (PoU) adalah “estimasi proporsi dari suatu populasi tertentu, dimana konsumsi energi biasanya sehari-hari dari makanan tidak cukup untuk memenuhi tingkat energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif dan sehat, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Atau, probabilitas individu yang dipilih secara acak dari suatu populasi referensi, yang secara regular mengkonsumsi makanan yang kurang dari kebutuhan energinya.