Dugaan mafia beras kembali mengemuka setelah Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut adanya oknum pemain yang sengaja membuat harga beras tak kunjung turun. Kendati operasi pasar terus digelar dengan tambahan cadangan beras impor. Peran Satgas Pangan dinanti publik untuk membuktikan keberadaan para mafia itu. Jika ditarik ke belakang, bukan sekali dugaan mafia beras diungkapkan oleh Bulog.
Dugaan adanya mafia beras juga direspons langsung oleh Presiden Joko Widodo. Buwas mengatakan, presiden juga telah meminta untuk dilakukan pengawasan dan tidak dilepas begitu saja. Pasalnya, jika tidak diawasi secara ketat, beras Bulog yang dijual dengan harga murah bisa hilang dari pasaran. Ia pun meminta pihak food station bersama awak media untuk ikut mengawasi kondisi perberasan saat ini.
Pengamat Pangan dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, mengatakan, hingga saat ini belum ada satupun mafia yang benar terbukti dan ditangkap. Khudori meyakini dalam situasi operasi pasar dengan beras premium saat ini dipastikan ada pihak-pihak yang mencoba mengais keuntungan dari operasi pasar beras. Khudori melanjutkan, kelemahan sistem operasi pasar Bulog karena tidak langsung menjangkau konsumen. Alhasil, Bulog kesulitan mengontrol harga beras operasi pasar hingga di tangan konsumen.