Mendag: Perjanjian Dagang IEU CEPA Rampung Semester I-2025

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan optimisme bahwa perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) akan selesai pada semester pertama tahun 2025. Negosiasi yang telah berlangsung sejak 2016 ini menunjukkan kemajuan signifikan dengan 19 putaran perundingan yang membahas berbagai isu strategis seperti perdagangan barang dan jasa, investasi, serta harmonisasi regulasi. Pemerintah menargetkan penyelesaian CEPA sebagai prioritas untuk memperkuat kemitraan ekonomi internasional dan membuka akses pasar yang lebih luas. Budi berharap perjanjian ini akan meningkatkan daya saing ekspor nasional dan menarik investasi langsung dari negara-negara Uni Eropa. Komitmen kuat dari kedua pihak diyakini mempercepat finalisasi kesepakatan tersebut.

Dukungan kuat datang dari sektor industri manufaktur padat karya yang menilai CEPA sebagai terobosan penting, khususnya menghadapi tantangan proteksionisme global. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa perjanjian ini memberi peluang besar untuk produk tekstil dan alas kaki Indonesia menembus pasar Eropa dengan tarif nol persen. Kemenperin bahkan telah memberi lampu hijau kepada tim negosiator untuk menandatangani kesepakatan.

Perjanjian ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan meningkatkan daya serap tenaga kerja nasional. Pemerintah melihat CEPA sebagai solusi strategis menghadapi ketidakpastian tarif perdagangan dunia. Penyelesaian CEPA juga diharapkan memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai nilai global melalui kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Uni Eropa, salah satu mitra dagang utama Indonesia. Selain meningkatkan ekspor, perjanjian ini berpotensi mendorong alih teknologi dan investasi di sektor industri prioritas nasional.

Search