Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membuka suara terkait isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk, yang ramai belakangan ini. Menaker Yasserli mengaku belum menerima detil lebih lanjut terkait hal tersebut. “Terkait hal itu kan sudah dijawab sama mereka (pihak manajemen Gudang Garam). Masih belum, ya (menerima informasi lanjutan),” kata Menaker Yassierli kepada ANTARA saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Ditengah isu PHK karyawan disalah satu pabriknya di Tuban, Manajemen PT Gudang Garam Tbk menyatakan pabrik di Tuban tetap beroperasi normal dengan 800-850 orang karyawan. Meski demikian, data laporan tahunan perusahaan menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 pada 2024, diduga dampak restrukturisasi akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal.
Sebelumnya dalam konferensi pers, Sabtu (6/9), Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut pihaknya akan terlebih dahulu memverifikasi informasi PHK tersebut. Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah membantah isu PHK massal di PT Gudang Garam Tbk yang sempat viral, karena kejadian itu merupakan program pensiun dini yang ditawarkan manajemen perusahaan kepada karyawannya.