Memaafkan Berdasarkan Sudut Pandang Psikologi

Hari Raya Idul Fitri atau biasa kita sebut Lebaran merupakan hari kemenangan dan penuh berkah khususnya untuk umat Muslim. Setelah beberapa tahun terakhir situasi pandemi menyebabkan masyarakat harus membatasi interaksi sosial dan tidak bisa merayakan Lebaran seperti biasanya, namun pada Lebaran tahun 2022, akhirnya masyarakat dapat kembali mudik ke kampung halaman dan berkumpul dengan kerabat terdekat.

Tradisi masyarakat Indonesia untuk saling meminta maaf merupakan simbol kemenangan umat Islam setelah sebulan berpuasa dan berusaha untuk kembali suci dengan memaafkan satu sama lain. Demi menjadikan tradisi saling memaafkan ini menjadi perilaku yang benar-benar kita terapkan dalam kehidupan, mari kita pahami apakah memaafkan dan bagaimana manfaatnya.

Tubuh kita dirancang untuk menghargai kita karena mendengarkan dan berhubungan dengan cerita. Beberapa manfaat dari bercerita, yaitu dari segi biologis adanya sintesis oksitosin, bersifat internal, membuat peserta lebih bahagia, dan secara eksternal, mempromosikan kerja sama dan perilaku prososial. Tidak kalah penting adalah kita dapat memaafkan diri sendiri, forgiveness atau memberikan pengampunan pada kesalahan dan kelemahan diri kita. Apabila kita dapat menerapkan semua ini maka hidup kita menjadi lebih damai, yang terpancar dalam diri kita.

Search