Pembakaran pesawat sekaligus penyanderaan pilot Susi Air menjadi sorotan beberapa media internasional dalam beberapa jam terakhir. Bangkok Post menerbitkan berita soal peristiwa pembakaran dan penyanderaan pilot beserta penumpang Susi Air dengan judul “Pemberontak Sandera Pilot Selandia Baru di Papua”. Media ini mengatakan, pilot Selandia Baru telah disandera oleh kelompok separatis di wilayah timur Indonesia yang ingin memisahkan Papua dari negara ini. Bangkok Post juga melaporkan terjadi pembakaran pesawat Susi Air di sebuah bandara yang letaknya di pegunungan terpencil.
CNN Internasional turut menyoroti peristiwa pembakaran pesawat yang dibarengi dengan aksi penyanderaan pilot dan penumpang Susi Air. Media asal Amerika Serikat (AS) tersebut memberitakan, pesawat Susi Air yang dibakar mengangkut lima penumpang, termasuk satu bayi. Keberadaan mereka belum diketahui hingga Rabu (8/2/2023) dan tim gabungan dari personil TNI dan Polri diterjunkan untuk mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air yang disandera KKB. CNN mengatakan, Kogeya memberikan dua permintaan kepada Indonesia apabila ingin pilot Susi Air dibebaskan. Ia menuntut Indonesia untuk menghentikan semua penerbangan menuju Bandara Paro dan meminta pengakuan atas kemerdekaan Papua.
Reuters menggarisbawahi pernyataan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Adi Prabowo yang mengatakan pihaknya sedang mendalami peristiwa penyanderaan pilot dan penumpang Susi Air. Kantor berita yang bermarkas di London, Inggris ini juga memberitakan pernyataan Perdana Menteri (PM) Selandia Chris Hipkis yang mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan secara konsuler. Namun, ia tidak mau berkomentar lebih banyak perihal warga negaranya yang disandera KKB di Papua.