Para demonstran Sri Lanka menegaskan bahwa mereka akan terus menduduki rumah Gotabaya Rajapaksa sampai sang presiden benar-benar mengundurkan diri dan rezimnya tumbang. “Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mundur, dan pemerintah harus lengser,” ujar salah satu pemimpin pengunjuk rasa.
Saat ini, kondisi di Sri Lanka sebenarnya dilaporkan sudah mulai tenang setelah kericuhan hingga berujung pendudukan rumah presiden dan pembakaran kediaman PM Ranil Wickremesinghe pada Sabtu (9/7/2022). Namun, massa masih menduduki rumah Rajapaksa dan Wickremesinghe. Kini, kediaman Rajapaksa bak tempat wisata, di mana para warga hilir mudik penasaran melihat tempat tinggal orang nomor satu di negara itu.
Sri Lanka sendiri saat ini tengah menghadapi krisis terparah dalam tujuh dekade belakangan akibat utang yang melilit hingga akhirnya negara itu dinyatakan bangkrut.