Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menanggapi wacana iuran dana pariwisata via tiket pesawat. Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan wacana itu bisa membebani penumpang karena tiket akan semakin mahal. “Maskapai juga akan terkena dampak karena jumlah penumpang akan berkurang jika harga tiket dianggap mahal,” kata Denon.
Menurut Denon, iuran pariwisata tidak pantas ditambahkan dalam komponen harga tiket pesawat. Pasalnya tidak semua penumpang pesawat tujuannya untuk pariwisata. Ada juga yang memiliki keperluan bisnis, dinas pekerjaan, maupun urusan keluarga dan pribadi. Belum lagi saat ini, sambungnya, maskapai sedang mengalami masalah kurangnya ketersediaan pesawat, suku cadang, dan sumber daya manusia. Sementara itu, tarif batas atas tiket pesawat belum disesuaikan pemerintah sejak 2019, padahal biaya operasional komponen penerbangan sudah meningkat.
“Dengan demikian pengenaan iuran pariwisata pada tiket pesawat akan menjadi kontraproduktif, karena dapat menyebabkan harga tiket naik, jumlah penumpang turun, dan kondisi bisnis maskapai penerbangan juga turun sehingga program perluasan konektivitas transportasi udara dari pemerintah menjadi tidak tercapai,” kata Denon.