Ma’ruf Amin Siap Jadi Juru Damai Konflik PBNU-PKB

Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Konflik itu bahkan turut menyeret nama-nama senior di NU dan PKB, salah satunya adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ma’ruf pun memastikan, ia siap menjadi juru damai bagi kedua pihak. Orang nomor dua di Indonesia ini mengatakan, dirinya terbuka akan menerima PBNU jika ingin mencari jalan keluar atas permasalahan dengan PKB. Terlebih, kata Ma’ruf Amin, dirinya merupakan salah satu pendiri sekaligus Ketua Majelis Syura pertama PKB serta pernah menjadi Rais Aam PBNU.

Permasalahan yang terjadi antara organisasi kemasyarakatan (ormas) dengan Partai Politik itu bermula dari Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPR-RI terkait penyelenggaraan haji 2024. Pansus ini dibentuk lantaran DPR menilai Kementerian Agama (Kemenag) bermain dalam kebijakan kuota haji khusus. Usai penyelenggaran haji, Pansus yang tebentuk ini disahkan oleh Wakil Ketua DPR-RI Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB. Setelah pembentukan pansus tersebut, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai ada dendam pribadi dari Muhaimin Iskandar. Yahya menuding pansus tersebut dibentuk untuk mengincar kesalahan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan adiknya sendiri.

Search