Pemerintah mengakui proses reformasi moral dan kultural di tubuh kepolisian tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, ungkap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, hingga saat ini perilaku aparat kepolisian kerap diwarnai praktik hedonisme dan kesewenang-wenangan.
Yang menjadi semakin pelik, tambah Mahfud, praktik hedonisme dan kesewenang-wenangan ini berlangsung masif dan banyak melibatkan pejabat struktural kepolisian. “Belum lagi, aktivitas di antara mereka saling ‘cantel’. Sehingga saya katakan harus ada reformasi hukum,” ujarnya.
Mahfud mengamini terungkapnya sejumlah kasus kriminal yang menimpa sejumlah petinggi kepolisian karena apes. Artinya, lanjutnya, aparat yang kejahatannya terungkap ini bukan hanya sendirian. “Yang salah banyak cuma dia apes tertangkap. Kalau itu artinya reformasi harus kultural dan tentu saja kontrol yang kuat,” tegasnya.