Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menepis kabar yang menyebutkan bahwa investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak menguntungkan bagi investor. Hal ini menyusul mundurnya Softbank, perusahaan multinasional asal Jepang, dari proyek pembangunan IKN Nusantara.
Luhut menjelaskan, mundurnya Softbank terlibat pembiayaan IKN Nusantara lantaran dana yang ada di Vision Fund berkurang. Awalnya, Arab Saudi dan Abu Dhabi ingin menempatkan dananya di Softbank Vision Fund tersebut. Namun ternyata, keduanya malah mengurungkan niatnya. Luhut pun menepis bahwa Softbank akan mengucurkan dananya asalkan penduduk yang tinggal di IKN Nusantara sebanyak 50 juta orang.