Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal ketidakhadirannya dalam sidang kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Senin, 29 Mei 2023 lalu. Hari ini Luhut akhirnya hadir sebagai saksi korban. Dalam keterangannya dia membantah tuduhan dugaan keterlibatannya di balik bisnis tambang di Papua. Dia menyatakan sebutan “Lord” yang disematkan kepadanya berkonotasi negatif dan menghina.
Luhut Pandjaitan melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya setelah keduanya membahas laporan berjudul ‘Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya’ dalam sebuah video podcast di YouTube Haris Azhar. Video podcast itu diberi judul oleh Haris Azhar ‘Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1!’
Kajian yang menjadi bahan untuk dialog keduanya dikerjakan oleh Koalisi Bersihkan Indonesia soal praktik bisnis di Blok Wabu, Papua. Haris Azhar dan Fatia dianggap hanya membuat pernyataan sepihak karena menyebut nama Luhut Pandjaitan di balik bisnis tambang yang ada di Papua. Hal ini membuat Luhut marah dan sempat memberi somasi dua kali sebelum melapor Haris dan Fatia ke Polda Metro Jaya. Dalam persidangan, Luhut menjelaskan jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mempertanyakan perseteruannya dengan Haris Azhar. Bahkan, Jokowi juga ia sebut tidak ikut campur. “Tidak pernah (Jokowi ikut campur),” kata Luhut. Luhut menilai dalam kasus tersebut, Haris Azhar terkesan tidak kenal dengan Luhut. Bahkan, perkenalan tersebut sejak 2012. Ia juga membeberkan pembicaraan dengan Haris pasca persidangan saat salaman. Saat ditanya adakah peluang damai. Luhut menegaskan soal kebebasan absolut. “Silakan saja nanti di persidangan. Ini pembelajaran bahwa tidak ada kebebasan absolut jangan kritik dicampur adukkan dengan fitnah,” tuturnya.