Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi membaik, bahkan tidak menduduki urutan 20 besar sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.35 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-21 dengan angka 110 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 39 mikrogram per meter kubik. Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu:
- Delhi (India) di angka 393
- Lahore (Pakistan) di angka 361
- Karachi (Pakistan) di angka 252
- Kolkata (India) di angka 244
- Hanoi (Vietnam) di angka 175
- Dhaka (Bangladesh) di angka 163
- Kuwait City (Kuwait) di angka 158
- Shanghai (China) di angka 158
- Shenyang (China) di angka 157
- Hangzhou, (China) di angka 152
- Guangzhou (China) di angka 146
- Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina) di angka 144
- Tel Aviv-Yafo (Israel) di angka 141
- Ho Chi Minh, (Vietnam) di angka 136
- Baghdad (Irak) di angka 129
- Beijing (China) di angka 124
- Kabul (Afghanistan) di angka 117
- Shenzhen (China) di angka 116
- Mumbai (India) di angka 115
- Roma (Italia) di angka 110.