Korban tewas akibat gempa dahsyat di Jepang awal pekan ini terus bertambah menjadi 73 Orang. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 hingfa 7,5 itu berpusat di pulau utama Honshu, Prefektur Ishikawa. Magnitudo gempa yang besar ini memicu gelombang tsunami 40 centimeter hingga 1,2 meter di wilayah pesisir Ishikawa. Pemerintah daerah Ishikawa juga melaporkan hampir 400 orang luka-luka dan puluhan ribu warga menghadapi krisis listrik dan air bersih.
Dilansir AFP, Rabu (3/1/2024), upaya penyelamatan korban menghadapi sejumlah kendala, mulai dari hujan deras, jalanan yang terblokir hingga gempa susulan. Selain itu, kendaraan darurat di Prefektur Ishikawa di Pulau Honshu kesulitan melewati jalan yang terhalang oleh batu dan pohon tumbang. Semenanjung Noto merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa yang memicu tsunami itu. Kota-kota pelabuhan seperti Wajima dan Suzu menyerupai zona perang dengan jalan-jalan berlumpur, rumah-rumah rata dengan tanah, dan perahu-perahu yang tenggelam.
Lebih dari 33.400 orang berada di tempat penampungan, dan setidaknya 200 bangunan runtuh. Sekitar 30 ribu rumah tangga masih tanpa aliran listrik dan lebih dari 110 ribu rumah tangga tanpa air bersih di Prefektur Ishikawa. Jumlah personel militer yang dikirim ke wilayah tersebut meningkat dua kali lipat, dan lebih banyak anjing penyelamat dikerahkan. Di kota pesisir Suzu, Wali Kota Masuhiro Izumiya mengatakan “hampir tidak ada rumah yang berdiri”.