Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 orang sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung itu pada Ahad (3/12/2023). Lebih dari 700 orang telah terbunuh dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian kesehatan Gaza, meskipun Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk “menahan diri” ketika mereka melanjutkan perang mereka di daerah kantong Palestina tersebut. Mengenai jumlah tenaga kesehatan yang tewas, al-Qedra mengkonfirmasi jumlah tersebut mencapai 281 orang, dengan ratusan lainnya terluka. Selain itu, 56 ambulans dan sejumlah fasilitas kesehatan telah hancur total, sementara 20 rumah sakit tidak beroperasi, bersama dengan 46 pusat perawatan primer, tambahnya.
Al-Qedra mencatat bahwa pasukan Israel menangkap empat paramedis pada hari Sabtu meskipun mereka telah berkoordinasi sebelumnya, ketika mereka menuju ke utara dari Khan Yunis di selatan untuk mengevakuasi yang terluka. Israel masih menahan 35 petugas kesehatan dari Jalur Gaza, termasuk Mohammed Abu Selmiya, direktur umum Kompleks Medis Al-Shifa, “di bawah kondisi yang keras dan diinterogasi di bawah penyiksaan, kelaparan, dan kehausan,” imbuh pejabat tersebut.
Dia juga mengkonfirmasi bahwa sejak 7 Oktober, sebanyak 403 orang yang terluka dan sakit telah meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir untuk mendapatkan perawatan di luar negeri. Sementara itu, lebih dari 1,5 juta orang yang mengungsi berada di tempat penampungan.