Koperasi Merah Putih Diluncurkan, Ekonom Ingatkan Risiko Sistemik

Pemerintah menargetkan pendirian 80 ribu unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih hingga akhir 2025, yang akan diluncurkan pada 19 Juli 2025. Ekonom Universitas Paramadina, Ariyo Irhamna, menyebut langkah ini sebagai upaya besar yang mengafirmasi peran ekonomi rakyat berbasis kolektivitas, gotong royong, dan kemandirian usaha lokal.

Setelah sekian lama terpinggirkan, lanjut dia, koperasi kembali mendapat ruang dalam rancangan pembangunan ekonomi bangsa. Ariyo menyampaikan koperasi sering kali hanya ditempatkan sebagai pelengkap retorika pembangunan pascareformasi, tanpa penguatan kelembagaan yang serius dan konsisten. Ariyo menilai koperasi lebih sering dibentuk karena target program, bukan karena kebutuhan nyata di lapangan. Namun, apresiasi ini perlu dibarengi dengan dukungan teknokratik dan strategi operasional yang tepat serta dapat dieksekusi dengan kehati-hatian dalam waktu yang tidak sebentar.

Ariyo menegaskan fokus pengembangan koperasi seharusnya tidak dimulai dari membangun unit-unit baru, melainkan dengan konsolidasi koperasi yang sudah ada tanpa mengganggu budaya atau keunikan yang positif dari setiap koperasi, memperkuat tata kelola, membangun kapasitas SDM koperasi, dan memperluas jejaring pasar koperasi secara kolektif. Hal ini akan membuat koperasi-koperasi sekunder yang dibentuk oleh Bank Himbara lebih siap memainkan peran dalam berbagai kebijakan ekonomi, misalnya penyaluran berbagai subsidi atau bantuan untuk UMKM melalui koperasi sekunder ke anggotanya.

Search