Konversi Motor Listrik Masih Sepi Peminat? Ini Kata ESDM

Program konversi motor dari bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik di Indonesia masih berjalan, tetapi peminatnya belum mencapai target yang diharapkan pada tahun 2023. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi, mengungkapkan bahwa program ini masih berfokus pada membangun rantai pasokan dan peningkatan sumber daya manusia serta bengkel khusus. Namun, hingga saat ini, realisasi program ini masih di bawah target, dengan sebagian peminat yang mengundurkan diri karena biaya konversi yang dianggap mahal, meskipun ada subsidi dari pemerintah.

Sekretaris Ditjen EBTKE, Sahid Junaidi, juga menyatakan bahwa program konversi motor listrik menghadapi tantangan dalam mengubah budaya, perilaku, dan persiapan masyarakat. Target untuk tahun 2023 adalah 50 ribu unit motor listrik yang akan dikonversi, namun hal ini dianggap berat untuk dicapai. Pihaknya telah membenahi regulasi, termasuk Peraturan Menteri (Permen) ESDM, untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam program ini.

Meskipun masih menghadapi kendala, pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan program konversi motor listrik sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Search