Kondisi Tektonik Indonesia Mirip Turki, BMKG: Waspadai Gempa Sesar Geser

epala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengataka gempa bumi di Turki memberikan peringatan bagi Indonesia, yang juga merupakan wilayah yang rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif. “Kondisi tektoniknya ada kemiripan, meskipun tidak sama persis,” ujar Dwikorita Karnawati. “Gempa Turki mengingatkan kita bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar (strike slip) dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofe dan gempa yang kompleks,” tambahnya.

Menurut Dwikorita, perlu kajian yang komprehensif mengenai zona sesar geser (strike-slip fault) di Indonesia, yang mirip sesar di Turki, yang meliputi Sesar Besar Sumatra, Sesar Palu-Koro, Sesar Matano, Sesar Cimandiri, Sesar Opak, Sesar Gorontalo, Sesar Sorong, Sesar Tarera Aiduna, Sesar Yapen, dan lainnya. Selain zona sesar geser, Dwikorita mengatakan bahwa Indonesia perlu mewaspadai bahaya gempa multisegmen, di mana patahan yang ada terbagi-bagi menjadi beberapa blok/segmen, dan patahan itu juga berdekatan dengan patahan lain.

Dia mencontohkan bahwa gempa bumi di Turki dengan magnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur sepanjang 300 kilometer yang meliputi enam segmen, yaitu Tukoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali. “Fenomena ini memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi gempa multisegmen yang sangat mungkin terjadi,” ujarnya. Menurutnya, fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018 yang diguncang lima gempa kuat dalam waktu tiga minggu dengan magnitudo 6.4, 7.0, 5.9, 6.2, dan 6.9.

Search