PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan rampung pada 2025. Proyek ini akan menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang minyak paling modern di Indonesia. Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyatakan bahwa RDMP Balikpapan sangat penting karena akan meningkatkan imbal hasil produk (Yield Valuable Product/YVP). Kapasitas kilang yang sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) akan ditingkatkan menjadi 360 ribu bph, dengan tambahan 100 ribu bph mulai tahun depan.
Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, menambahkan bahwa peningkatan kapasitas kilang Balikpapan menjadi 360 ribu bph telah dicapai, meskipun proyek keseluruhan baru akan selesai pada 2025. Kilang ini memiliki dua Crude Distillation Unit (CDU), yakni CDU IV yang telah ditingkatkan kapasitasnya dari 200 ribu bph menjadi 300 ribu bph, serta CDU V dengan kapasitas 60 ribu bph. Selama proses revamp, CDU V tetap beroperasi, memastikan total kapasitas kilang mencapai target yang direncanakan.
Selain peningkatan kapasitas pengolahan minyak, RDMP Balikpapan juga mencakup pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan gasoline block untuk mendukung produksi tambahan produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun. Hermansyah menjelaskan bahwa beberapa pencapaian penting proyek ini telah diraih pada 2024, dan keseluruhan proyek diharapkan selesai sesuai target pada 2025.