Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan pola pendidikan sebaiknya memuat unsur dan nilai-nilai antikorupsi. Saat ini pola pendidikan lebih banyak mengandalkan peningkatan akal, jasmani serta keterampilan. Perlu mendesain pendidikan agar tetap memiliki integritas yang berakhlakul karimah dengan mengajarkan idealisme yang sarat dengan nilai-nilai antikorupsi.
Pentingnya pendidikan antikorupsi, dilatarbelakangi masih adanya oknum penyelenggara negara, pejabat, kepala daerah, politisi, dan oknum penegak hukum yang terdidik ilmu pengetahuan dan agama dengan baik melakukan korupsi.
Kurangnya akhlak, moral, dan etik telah menggiring mereka terlibat dalam korupsi, koruptor yang dicokok KPK sebagian besar menyandang gelar S1, S2, S3 bahkan profesor.