Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto membeberkan beberapa masalah yang dihadapi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Kuartal pertama di 2022, salah satunya adalah belum tersedianya alat antropometri atau alat untuk mengukur berat badan, tinggi badan di berbagai pusat layanan kesehatan. Sebab alat kesehatan menjadi hal penting dalam melihat tumbuh kembang anak.
Literasi terkait stunting di beberapa daerah masih sangat rendah, terutama daerah yang angka stuntingnya tinggi seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan saat ini pihaknya sudah membentuk sekitar 97% tim percepatan penurunan stunting di seluruh kabupaten kota, 78% di kecamatan, dan 75% di desa.