Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga beras menjalar ke 268 daerah di Indonesia jelang puasa dan lebaran 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menunjukkan daerah yang mengalami lonjakan harga beras bertambah banyak, di mana pekan ini harga rata-rata nasional beras mencapai Rp15.387 per kg. Pekan sebelumnya, cuma 179 kabupaten/kota yang terdampak harga beras mahal dengan harga rata-rata Rp15.246 per kg.
Sementara itu, Deputi Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwignyo menegaskan pemerintah perlu terus membanjiri beras ke pasar. Ia menyebut beras yang diguyur adalah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) buatan Perum Bulog. Nyoto merinci realisasi penyaluran beras SPHP pada bulan ini hingga 23 Februari 2024 mencapai 160.803 ton, dengan wilayah penyaluran terbesar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Bapanas berharap capaian ini bisa terus ditingkatkan menjadi 200 ribu ton-250 ribu ton, termasuk ke ritel modern.
Di lain sisi, Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengapresiasi langkah Bulog melakukan pasar murah, selain membanjiri ritel modern dengan beras SPHP. Namun, Edy menilai perlu ada beberapa perbaikan. Anak buah KSP Moeldoko itu mengatakan ada sejumlah temuan di lapangan soal warga yang mengantre demi beras Bulog. Ia menyebut antrean yang mengular tersebut disebabkan minimnya pasokan di ritel modern.