Lima strategi utama telah diterapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional. Fokus kebijakan diarahkan pada peningkatan efisiensi dan penyediaan air bersih, di mana sekitar 70 persen dari total ketersediaan digunakan untuk pengairan sawah. Prioritas diberikan pada peningkatan luas sawah beririgasi fungsional hingga 62,3 persen dan peningkatan rasio layanan irigasi yang dijamin oleh waduk. Penghematan biaya penggunaan air ditargetkan sebesar US$0,43 per meter kubik, perluasan irigasi multi komoditas ditetapkan seluas 180 ribu hektare, serta perbaikan infrastruktur irigasi dilakukan pada 1,2 juta hektare. Produktivitas pertanian ditingkatkan dengan sasaran pencapaian maksimal pada 2029.
Langkah-langkah pendukung diarahkan pada pembaruan sistem irigasi, pengelolaan daerah aliran sungai secara menyeluruh, dan penerapan teknologi yang efisien dalam penggunaan air. Penguatan kelembagaan tata kelola air serta sinergi lintas sektor dalam pembangunan dan pendanaan infrastruktur juga diupayakan. Melalui langkah ini, keberlanjutan sumber daya air diharapkan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Pemerintah pun menetapkan swasembada pangan sebagai agenda utama, dengan rencana pengurangan impor beberapa komoditas mulai tahun depan. Swasembada air perlu diwujudkan secara kolaboratif demi tercapainya asta cita dalam membangun ketahanan pangan, air, dan energi.