Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar diversifikasi atau penganekaragaman pangan bisa dilakukan secara bersamaan pada sisi produksinya maupun konsumsi. Artinya produksi ragam olahan pangan digerakkan, begitu juga dengan membiasakan masyarakat mengkonsumsi panganan lokal alternatif selain nasi.
“Bapak menteri pertanian tetap mendorong untuk program diversifikasi produksi maupun konsumsinya. Jangan separuh, diversifikasi produksi, konsumsinya gak digerakkan gak tumbuh. jadi diversifikasi produksi dan konsumsi pangan lokal,” ucap Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementan, Suwandi dalam diskusi bertajuk Potensi dan Tren Pangan Lokal di Pasar Global di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Suwandi mengatakan, panganan lokal yang dimaksud tumbuh di tanah Nusantara dan tersebar di berbagai daerah. Seperti ubi jalar, singkong, sagu, sorgum, talas, dan panganan khas lainnya. Ia memastikan, panganan-panganan lokal ini telah banyak yang diuji di laboratorium. Ternyata hasilnya kandungan di dalam panganan tersebut sangat baik untuk kesehatan karena bebas gluten, rendah karbohidrat, dan berprotein tinggi. Suwandi meyakini, kebiasaan konsumsi pangan yang sehat akan menjadi tren ke depannya. Di dalam dan pasar internasional, sehingga diperlukan perubahan-perubahan dari sisi pengelolaan pertanian, dari produksi hingga ke hulunya.