Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggaungkan enam pilar transformasi kesehatan yang diinisiasi oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin. Keenam pilar tersebut adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi. Untuk mencapai bonus tersebut, perlu dipastikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam kondisi sehat.
Menurut dia, penting bagi Kemenkes untuk menciptakan inovasi di sektor kesehatan. Selain itu, upaya preventif atau pencegahan juga harus terus ditanamkan pada masyarakat, sebab pencegahan merupakan cara terbaik daripada mengobati. Untuk pilar layanan rujukan, lanjut dia, pihaknya berkomitmen agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan menjadi lebih mudah. Terutama untuk penanganan penyakit-penyakit mematikan seperti jantung, kanker, stroke, dan ginjal.
“Pilar sistem ketahanan kesehatan, untuk menciptakan kemandirian dengan mengubah mindset impor menjadi produksi dalam negeri. Sehingga, pemerintah dapat lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan,” ucapnya. Sementara pilar sistem pembiayaan kesehatan, lanjut Kunta, diharapkan bisa lebih efektif. Sedangkan, Pilar SDM Kesehatan, dapat ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitasnya, serta distribusinya. Pilar transformasi teknologi kesehatan, berkaitan dengan teknologi informasi dan bioteknologi. “Kita harus mulai belajar mengenai bioteknologi, berubah dari pharmaceutical ke bioteknologi,” kata Kunta.