Penyedia teknologi kesehatan di dunia, GE HealthCare, melakukan kerja sama strategis dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif (Perdatin). Sejalan dengan percepatan alat kesehatan dalam negeri (AKD) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Dalam upaya resiliensi atau ketahanan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri (AKD),” ujar Plt Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes, Ir Sodikin Sadek, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/9/2023).
AKD yang telah memiliki izin edar dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu serta kemanfaatan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri, dan kemudian dapat bersaing secara global. Sodikin ingin patient monitor dalam negeri berstandar internasional dari GE HealthCare dapat memudahkan penggunanya, mengingat 75 persen SDM kesehatan merasa stres dengan perangkat medis, karena memiliki tampilan data yang membingungkan, informasi yang berlebih, serta desain rumit.
Ketua Umum Pengurus Pusat PP Perdatin, Irjen Pol dr Asep Hendradiana mengatakan, standar praktek dan keselamatan pasien berbasis teknologi informasi, harus terus ditingkatkan. “Kami berkolaborasi untuk mengedukasi penggunaan patient monitor, yang dapat membantu dokter anestesi mengambil tindakan yang tepat dan aman untuk pasien,” ucap dia. Dokter anestesi mengambil peran penting dalam keselamatan pasien (patient safety) melalui evaluasi pra-anestesia, monitoring ketat anestesia dan tanda vital selama pembedahan, serta pemantauan pascabedah.