Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat kebijakan Merdeka Belajar. Ini untuk mendukung anak mengenali minat dan bakat sejak dini demi akses yang adil dan pendidikan lebih berkualitas. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengatakan, perubahan utama yang dihadirkan kurikulum merdeka yakni mengutamakan materi pembelajaran yang esensial. Guna mendorong perkembangan anak berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki.
Ia juga menjelaskan bahwa perubahan kurikulum bukan sekadar perubahan administrasi semata. Melainkan sebagai upaya untuk mentransformasi sekolah menjadi tempat di mana semua anak bisa mengoptimalkan minat, bakat. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas mengemukakan bahwa kurikulum merdeka merupakan alat bantu. Khususnya bagi peserta didik agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah serta potensinya.
Ia mengutarakan bahwa fokus terhadap materi esensial menjadi kekuatan dari kurikulum merdeka, untuk meluruskan persepsi selama ini. Di mana banyak yang menganggap bahwa kurikulum unggul diukur berdasarkan banyaknya materi yang disampaikan kepada anak.