Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia, Prof. Azril Azahari mengungkapkan, kemacetan di kawasan Puncak dipicu oleh tiga faktor utama yang terus berulang setiap tahunnya. Ia menjelaskan bahwa perubahan perilaku wisatawan menuju wisata minat khusus seperti ‘green tourism‘, turut mempengaruhi situasi. Ia menuturkan bahwa kemacetan biasanya terjadi pada saat liburan panjang akhir pekan. Menurutnya, kombinasi hari libur tambahan di luar Sabtu-Minggu juga memperparah kondisi lalu lintas.
Lebih lanjut, Azril menyebut tingginya biaya wisata ke tempat lain membuat kawasan Puncak tetap menjadi pilihan. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus turun tangan untuk memberikan solusi, terutama dalam masalah biaya.
Azril juga mengungkapkan bahwa wisata murah tetap menjadi daya tarik utama, meskipun ada kemacetan yang parah. Menurutnya, dampak negatif kemacetan ini bisa diatasi dengan pengaturan lalu lintas yang lebih baik.